Proses pembentukan produksi kaca pelampung diselesaikan dalam bak timah dengan gas pelindung.
Gelas cair mengalir ke kiln dan mengapung di permukaan cairan timah dengan kepadatan yang relatif tinggi. Di bawah aksi gravitasi dan tegangan permukaan, kaca cair menyebar di permukaan cairan timah dan menyebar untuk membentuk permukaan atas dan bawah. Di meja rol transisi. Rol meja rol berputar untuk menarik pita kaca keluar dari bak timah dan masuk ke tungku anil. Setelah anil dan pemotongan, produk kaca datar diperoleh.
Keuntungan dari kaca apung: kerataan yang baik, tidak ada riak, digunakan untuk pembuatan cermin dan kaca otomotif; produk ini murni, putih, baik dalam transparansi, kompak dalam struktur, halus di tangan, mudah dipotong, dan tidak mudah pecah.
1. Pencampuran bahan baku
Bahan baku utama kaca apung termasuk pasir silika, soda abu, batu kapur, dolomit, feldspar, garam Glauber dan bubuk karbon. Bahan-bahannya adalah: 73 persen silikon dioksida (SiO2), 13 persen natrium karbonat, 9 persen kalsium oksida dan 4 persen magnesium, dll. Bahan baku ini dicampur sesuai dengan proporsi, dan kemudian partikel kecil cullet daur ulang ditambahkan.
2. Pencairan bahan baku
Bahan baku yang disiapkan melewati ruang pencampuran dan kemudian masuk ke kiln dengan 5 ruang untuk pemanasan, dan menjadi lelehan kaca sekitar 1550 derajat Celcius.
3. Pembentukan kaca
Lelehan kaca mengalir ke bak timah dan mengapung di atas cairan timah logam cair, dan suhunya sekitar 1000 derajat Celcius saat ini. Gelas cair pada timah cair membentuk pita kaca dengan lebar 3,66 meter dan tebal 3 mm hingga 19 mm. Karena kaca dan timah memiliki viskositas yang sangat berbeda, lelehan kaca yang mengapung di atas dan cairan timah di bawah tidak bercampur dan membentuk permukaan kontak yang sangat datar.
4. Pendinginan gelas cair
Suhu pita kaca adalah sekitar 600 derajat Celcius ketika meninggalkan bak timah, dan kemudian memasuki ruang anil atau tungku pendinginan lambat terus menerus untuk secara bertahap mengurangi suhu kaca hingga 50 derajat Celcius. Kaca yang dihasilkan dengan metode pendinginan lambat ini juga disebut kaca anil.
5. Pemotongan dan penyimpanan kaca
Setelah anil, kaca menjalani beberapa tahap pemeriksaan kualitas sebelum dipotong menjadi berbagai ukuran untuk pengemasan, penyimpanan, atau transportasi.